Menu Dropdown

28 March 2018

Nabi Muhammad SAW Diangkat Menjadi Rasul


Tatkala Nabi Muhammad saw sedang bertahannus (Taufik Rahman,1990:15), khalwat atau uzlah (Maftuh Ahnan Asy., 2001: 30) di Gua Hira. Bertahannus atau khalwatnya Nabi Muhammad saw ke Gua Hira ini bukan untuk mencari nomor atau wangsit, akan tetapi untuk mencari kebenaran yang hakiki, untuk memantapkan hati, dan tentunya khalwatnya Nabi Muhammad saw ke Gua Hira ini dituntun oleh Allah swt dalam rangka menerima risalah kerasulannya.
Tepat pada tanggal 17 Ramadhan datanglah Malaikat Jibril membawa wahyu dari Allah swt untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad saw. yaitu Q.S. Al-‘Alaq/96:1-5



1)   Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
2)   Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3)   Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
4)   Yang mengajar (manusia) dengan pena.
5)   Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
 Samsul Nizar (2007:4) mengatakan bahwa dengan turunnya wahyu yang pertama yaitu Q.S. Al-‘Alaq/96:1-5 adalah sebagai fase awal pendidikan Islam di Mekkah. Dan dengan turunnya wahyu yang pertama tersebut, pertanda bahwa Nabi Muhammad SAW telah resmi sebagai Rasul pembawa risalah-risalah Ilahi yang akan membawa manusia ke jalan kecerdasan dan kesempurnaan. Atau kalau menurut  Maftuh Ahnan Asy. (2001: 32) dengan diturunkannya wahyu yang pertama tersebut berarti resmilah Muhammad bin Abdullah diangkat menjadi seorang nabi dan utusan Allah SWT dengan membawa missi Islam untuk disebarkan kepada kaumnya dan seluruh umat  manusia.

No comments:

Post a Comment