Kenapa Nabi Muhammad SAW bisa menjadi Rahmatallil'alamin? Jawabannya dapat ditemukan dalam uraian berikut ini!
Husayn Ahamd Amin dalam bukunya yang berjudul “Al-Mi’ah Al-A’zham Fi Tarikh Al-Islam” (1999:4) menjelaskan bahwa semua nabi sebelum Nabi Muhammad SAW hanya menjadi pelita bagi kaumnya, tetapi Nabi Muhammad SAW menjadi pelita bagi alam semesta.
Husayn Ahamd Amin dalam bukunya yang berjudul “Al-Mi’ah Al-A’zham Fi Tarikh Al-Islam” (1999:4) menjelaskan bahwa semua nabi sebelum Nabi Muhammad SAW hanya menjadi pelita bagi kaumnya, tetapi Nabi Muhammad SAW menjadi pelita bagi alam semesta.
Abu Al-Hasan Al-Nadawi dalam bukunya yang
berjudul “Fadlu Al-Biltsah Al-Muhammadiyyah ‘Ala Al-Insaniyyah Al-‘Alamiyyah
Al-Khalidah” (2004:3) menyebutkan begitu luasnya jangkauan berita yang istimewa
itu, bila ditinjau dari segi tempat, meliputi seluruh alam semesta dan jagat
raya ini. Karena Allah SWT tidak berfirman begini: “Sesungguhnya Kami mengutus
kamu Muhammad sebagai rahmat bagi Jazirah Arab, atau bagi dunia Timur, atau
bagi dunia Barat, atau bagai benua Asia umpamanya, akan tetapi Allah berfirman
dalam Q.S. Al-Anbiya/21:107 sebagai berikut:
Artinya: Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (men-jadi) rahmat bagi seluruh alam (Q.S. Al-Anbiya/21:107)
Artinya: Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (men-jadi) rahmat bagi seluruh alam (Q.S. Al-Anbiya/21:107)
Husain Ahamd Amin (
1999:5) lebih lanjut menjelaskan bahwa Muhammad adalah sosok teladan yang
paling baik dalam mitos dan realitas.
Beliau berangan-angan ingin mewujudkan suatu masyarakat yang lebih baik
daripada masyarakat jahiliyah yang beliau sendiri hidup di dalamnya. Karena
hakikat diutusnya Nabi Muhammad SAW ke muka bumi menurut Samsul Nizar (2013: 1)
adalah sebagai uswatun al-hasanah dan rahmatan lil’alamin. Semua
sunah Rasulullah SAW menjadi panduan utama setelah Al-Qur’an bagi berbagai
aspek kehidupan manusia terutama aspek pendidikan. Keberadaannya sebagai
pendidik merupakan sumber konsep pendidikan yang kebenarannya direkomendasikan
Allah SWT.
No comments:
Post a Comment