Menu Dropdown

28 March 2018

Nabi Muhammad Menjadi Rahmatallil'alamin


Kenapa Nabi Muhammad SAW bisa menjadi Rahmatallil'alamin? Jawabannya dapat ditemukan dalam uraian berikut ini!
Husayn Ahamd Amin dalam bukunya yang berjudul “Al-Mi’ah Al-A’zham Fi Tarikh Al-Islam” (1999:4)  menjelaskan bahwa semua nabi sebelum Nabi Muhammad SAW hanya menjadi pelita bagi kaumnya, tetapi Nabi Muhammad SAW menjadi pelita bagi alam semesta.

 Abu Al-Hasan Al-Nadawi dalam bukunya yang berjudul “Fadlu Al-Biltsah Al-Muhammadiyyah ‘Ala Al-Insaniyyah Al-‘Alamiyyah Al-Khalidah” (2004:3) menyebutkan begitu luasnya jangkauan berita yang istimewa itu, bila ditinjau dari segi tempat, meliputi seluruh alam semesta dan jagat raya ini. Karena Allah SWT tidak berfirman begini: “Sesungguhnya Kami mengutus kamu Muhammad sebagai rahmat bagi Jazirah Arab, atau bagi dunia Timur, atau bagi dunia Barat, atau bagai benua Asia umpamanya, akan tetapi Allah berfirman dalam Q.S. Al-Anbiya/21:107 sebagai berikut:
Artinya: Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (men-jadi) rahmat bagi seluruh alam (Q.S. Al-Anbiya/21:107)
Husain Ahamd Amin ( 1999:5) lebih lanjut menjelaskan bahwa Muhammad adalah sosok teladan yang paling  baik dalam mitos dan realitas. Beliau berangan-angan ingin mewujudkan suatu masyarakat yang lebih baik daripada masyarakat jahiliyah yang beliau sendiri hidup di dalamnya. Karena hakikat diutusnya Nabi Muhammad SAW ke muka bumi menurut Samsul Nizar (2013: 1) adalah sebagai uswatun al-hasanah dan rahmatan lil’alamin. Semua sunah Rasulullah SAW menjadi panduan utama setelah Al-Qur’an bagi berbagai aspek kehidupan manusia terutama aspek pendidikan. Keberadaannya sebagai pendidik merupakan sumber konsep pendidikan yang kebenarannya direkomendasikan Allah SWT.

No comments:

Post a Comment