Menu Dropdown

27 March 2018

Jenis Sekolah Umum di Pondok Pesantren


Oleh: Nurul Muhson
Menurut Hanun Asrohah (1999:189) belakangan ini pesantren-pesantren berlomba-lomba mendirikan sekolah-sekolah umum untuk mengikuti tuntutan masyarakat agar santri bisa belajar pengetahuan agama dan menguasai pengetahuan umum seperti murid-murid di sekolah-sekolah umum sehingga akses santri dalam melanjutkan pendidikan semakin luas seperti sekolah-sekolah umum di luar pesantren. Dan saat ini tidak jarang kita temui pesantren memiliki lembaga pendidikan umum mulai dari jengang Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di samping Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA), bahkan sampai jengang Perguruan Tinggi (PT).
Berikut ini kami tampilkan beberapa pondok pesantren di Jawa, khususnya di Kabupaten Jombang Jawa Timur dan Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak yang menyelenggarakan jenis sekolah umum, yaitu:

1.      Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
Ridlwan Nasir (2010:247) menyebutkan, Tebuireng yang selama ini dikenal sebagai nama pondok pesantrennya, adalah nama sebuah desa yang terletak di Km 8 jurusan Jombang – Pare atau Kediri, hampir berhadap-hadapan dengan Pabrik Gula Cukir. Masuk Wilayah Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur. Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng adalah K.H.Muhammad Hasyim Asy’ari putra K.Asy’ari.

Ridlwan Nasir (2010:286) menyebutkan berdirinya sekolah umum di pondok pesantren Tebuireng yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) A.Wahid Hasyim Tebuireng Jombang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1975. Kurikulum SMP A.Wahid Hasyim Tebuireng mengikuti kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, namun ada tambahan program diniyah (pendalaman agama) sebanyak 30% yang dikelola oleh para guru dengan mengikuti ketentuan dan kebijaksanaan dari Yayasan. Semua siswa wajib mengikuti program tersebut. Adapun materi tambahan antara lain Al-Qur’an, ibadah dan akhlak. Selanjutnya, Ridlwan Nasir (2010:287) menyebutkan di Pesantren Tebuireng juga didirikan Sekolah Menengah Atas (SMA) A.Wahid Hasyim Tebuireng Jombang yang didirikan pada tahun 1975 di bawah naungan Yayasan Hasyim Asy’ari dan Departemen Pendidikan  dan Kebudayaan.
2.      Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang.
Ridlwan Nasir (2010:149) menyebutkan Pondok Pesantren Darul Ulum bertempat di desa Rejoso, 6 Km arah timur kota Jombang. Didirikan pada tahun 1885 oleh K.H.Cholil dan K.H. Tamim Irsyad.
Ridlwan Nasir (2010:170) menyebutkan berdirinya sekolah umum di pondok pesantren Darul Ulum yaitu bernama Sekolah Menengah Pertama Darul Ulum (SMP DU) adalah sekolah lanjutan menengah pertama dengan jenjang pendidikan selama tiga tahun. SMP DU berdiri pada tahun 1958 berstatus tercatat. Kemudian tujuh tahun berikutnya yaitu tepatnya pada tahun 1965 naik statusnya menjadi terdaftar. Bertambah tahun bertambah pesat, yang pada akhirnya tahun 1971 statusnya menjadi diakui.
SMP Darul Ulum berada di bawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, di samping itu juga di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum. Oleh sebab itu, kurikulum yang dipakai adalah kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Namun mengingat keberadaan SMP ini bernaung di bawah Yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum, maka tidak lepas adanya paket materi agama dari Pondok Pesantren Darul Ulum.
Selanjutnya, Ridlwan Nasir (2010:173) menyebutkan di Pesantren Darul Ulum juga didirikan Sekolah Menengah Atas Darul Ulum 1 (SMA DU 1). SMA DU 1 ini didirikan pada tahun 1965 dengan status tercatat. Kemudian setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, maka pada tahun 1980 berstatus terdaftar, kemudian pada tahun 1985 statusnya berubah menjadi diakui.
3.      Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
Ridlwan Nasir (2010:195) menyebutkan Pondok Pesantren Bahrul Ulum berlokasi di Pedukuhan Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang Propinsi Jawa Timur. Pondok Pesantren ini terletak di Km 3 Jurusan Jombang – Babat atau di Km 2 Pabrik Gula Jombang.
Pondok Pesantren ini terdiri dari pondok pesantren putra dengan nama Bahrul Ulum. Dan beberapa pondok pesantren putri dengan nama Al Latifiyah Bahrul Ulum, Al Fatimiyah Bahrul Ulum, As Sa’idiyah Bahrul Ulum, dan An Najjliyah Bahrul Ulum.
Ridlwan Nasir (2010:195) menyebutkan berdirinya sekolah umum di pondok pesantren Bahrul Ulum Tambakberas  yaitu bernama Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang didirikan tepatnya pada tahun 1985. SMP dan SMA ini di bawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
4.      Pondok Pesantren As Salam Pal Lima Pontianak.
Pondok Pesantren As Salam ini terletak di Kelurahan Pal Lima masuk Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Pondok Pesantren As Salam ini jika dari arah Sui Jawi berdekatan dengan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Pal Lima. Sedangkan, jika dari arah Sui Kakap, maka Pondok Pesantren As-Salam ini berdekatan dengan Masjid As Salam milik masyarakat Pal Lima, bukan milik Pondok Pesantren As Salam.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ust. Drs. H. Abdul Rohim pada tangal 2 Juni 2016, beliau  menyebutkan bahwa  berdirinya sekolah umum di pondok pesantren As Salam yaitu bernama Sekolah Menengah Pertama (SMP) As Salam di bawah naungan Dinas Pendidikan. SMP As Salam ini berdiri baru lima tahun yang lalu. Sebelum SMP didirikan di Pondok Pesantren As Salam,  dulunya ada Madrasah Tsanawiyah (MTs) As Salam, dan setelah didirkan SMP, maka MTs nya tidak ada lagi.
Ust. Drs. H.Abdul Rohim, lebih lanjut menjelaskan, kenapa MTs tidak bisa berlanjut, karena MTs pada saat itu sulit berkembang, sehingga didirikanlah SMP As Salam. Dan ketika SMP didirikan, Pondok Pesantren As Salam saat ini   terlihat bangunan-bangunan barunya.
Ust. Drs. H.Abdul Rohim juga memberikan informasi terbaru, bahwa Pondok Pesantren As Salam pada tahun pelajaran 2016/2017 akan membuka sekolah umum, yaitu Sekolah Dasar (SD) As salam. 
Dan yang menariknya kata Ust. Drs. H.Abdul Rohim, kalau siswa siswi SMP semuanya harus santri yang bermukim, artinya mereka harus menetap di  pondok pesantren dan mengaji kitab pada sore hari atau malamnya. Sedangkan kalau siswa siswi SD rencanyanya boleh menjadi santri yang bermukim dan boleh menjadi santri kalong (mereka boleh  tidak menetap di pondok pesantren).

No comments:

Post a Comment