Oleh: Nurul Muhson
Menurut Hanun Asrohah
(1999:189) belakangan ini pesantren-pesantren berlomba-lomba mendirikan
sekolah-sekolah umum untuk mengikuti tuntutan masyarakat agar santri bisa
belajar pengetahuan agama dan menguasai pengetahuan umum seperti murid-murid di
sekolah-sekolah umum sehingga akses santri dalam melanjutkan pendidikan semakin
luas seperti sekolah-sekolah umum di luar pesantren. Dan saat ini tidak jarang
kita temui pesantren memiliki lembaga pendidikan umum mulai dari jengang Taman
Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) di samping Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah
Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA), bahkan sampai jengang Perguruan
Tinggi (PT).
Berikut ini kami
tampilkan beberapa pondok pesantren di Jawa, khususnya di Kabupaten Jombang
Jawa Timur dan Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak yang menyelenggarakan
jenis sekolah umum, yaitu:
1.
Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
Ridlwan
Nasir (2010:247) menyebutkan, Tebuireng yang selama ini dikenal sebagai nama
pondok pesantrennya, adalah nama sebuah desa yang terletak di Km 8 jurusan
Jombang – Pare atau Kediri, hampir berhadap-hadapan dengan Pabrik Gula Cukir.
Masuk Wilayah Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur. Pendiri
Pondok Pesantren Tebuireng adalah K.H.Muhammad Hasyim Asy’ari putra K.Asy’ari.
Ridlwan
Nasir (2010:286) menyebutkan berdirinya sekolah umum di pondok pesantren
Tebuireng yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) A.Wahid Hasyim Tebuireng Jombang
didirikan pada tanggal 1 Agustus 1975. Kurikulum SMP A.Wahid Hasyim Tebuireng
mengikuti kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, namun ada tambahan
program diniyah (pendalaman agama) sebanyak 30% yang dikelola oleh para guru
dengan mengikuti ketentuan dan kebijaksanaan dari Yayasan. Semua siswa wajib
mengikuti program tersebut. Adapun materi tambahan antara lain Al-Qur’an,
ibadah dan akhlak. Selanjutnya, Ridlwan Nasir (2010:287) menyebutkan di
Pesantren Tebuireng juga didirikan Sekolah Menengah Atas (SMA) A.Wahid Hasyim
Tebuireng Jombang yang didirikan pada tahun 1975 di bawah naungan Yayasan
Hasyim Asy’ari dan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
2.
Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang.
Ridlwan
Nasir (2010:149) menyebutkan Pondok Pesantren Darul Ulum bertempat di desa
Rejoso, 6 Km arah timur kota Jombang. Didirikan pada tahun 1885 oleh K.H.Cholil
dan K.H. Tamim Irsyad.
Ridlwan
Nasir (2010:170) menyebutkan berdirinya sekolah umum di pondok pesantren Darul
Ulum yaitu bernama Sekolah Menengah Pertama Darul Ulum (SMP DU) adalah sekolah
lanjutan menengah pertama dengan jenjang pendidikan selama tiga tahun. SMP DU
berdiri pada tahun 1958 berstatus tercatat. Kemudian tujuh tahun berikutnya yaitu
tepatnya pada tahun 1965 naik statusnya menjadi terdaftar. Bertambah tahun
bertambah pesat, yang pada akhirnya tahun 1971 statusnya menjadi diakui.
SMP Darul
Ulum berada di bawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, di samping
itu juga di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum. Oleh sebab itu,
kurikulum yang dipakai adalah kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Namun mengingat keberadaan SMP ini bernaung di bawah Yayasan Pondok Pesantren
Darul Ulum, maka tidak lepas adanya paket materi agama dari Pondok Pesantren
Darul Ulum.
Selanjutnya,
Ridlwan Nasir (2010:173) menyebutkan di Pesantren Darul Ulum juga didirikan
Sekolah Menengah Atas Darul Ulum 1 (SMA DU 1). SMA DU 1 ini didirikan pada
tahun 1965 dengan status tercatat. Kemudian setelah melalui perjalanan yang
cukup panjang, maka pada tahun 1980 berstatus terdaftar, kemudian pada tahun
1985 statusnya berubah menjadi diakui.
3.
Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
Ridlwan
Nasir (2010:195) menyebutkan Pondok Pesantren Bahrul Ulum berlokasi di
Pedukuhan Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang
Propinsi Jawa Timur. Pondok Pesantren ini terletak di Km 3 Jurusan Jombang –
Babat atau di Km 2 Pabrik Gula Jombang.
Pondok
Pesantren ini terdiri dari pondok pesantren putra dengan nama Bahrul Ulum. Dan
beberapa pondok pesantren putri dengan nama Al Latifiyah Bahrul Ulum, Al
Fatimiyah Bahrul Ulum, As Sa’idiyah Bahrul Ulum, dan An Najjliyah Bahrul Ulum.
Ridlwan
Nasir (2010:195) menyebutkan berdirinya sekolah umum di pondok pesantren Bahrul
Ulum Tambakberas yaitu bernama Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang didirikan tepatnya
pada tahun 1985. SMP dan SMA ini di bawah naungan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
4.
Pondok Pesantren As Salam Pal Lima Pontianak.
Pondok
Pesantren As Salam ini terletak di Kelurahan Pal Lima masuk Kecamatan Pontianak
Barat, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Pondok Pesantren As Salam ini
jika dari arah Sui Jawi berdekatan dengan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Pal
Lima. Sedangkan, jika dari arah Sui Kakap, maka Pondok Pesantren As-Salam ini
berdekatan dengan Masjid As Salam milik masyarakat Pal Lima, bukan milik Pondok
Pesantren As Salam.
Berdasarkan
hasil wawancara dengan Ust. Drs. H. Abdul Rohim pada tangal 2 Juni 2016, beliau
menyebutkan bahwa berdirinya sekolah umum di pondok pesantren As
Salam yaitu bernama Sekolah Menengah Pertama (SMP) As Salam di bawah naungan
Dinas Pendidikan. SMP As Salam ini berdiri baru lima tahun yang lalu. Sebelum
SMP didirikan di Pondok Pesantren As Salam,
dulunya ada Madrasah Tsanawiyah (MTs) As Salam, dan setelah didirkan
SMP, maka MTs nya tidak ada lagi.
Ust. Drs.
H.Abdul Rohim, lebih lanjut menjelaskan, kenapa MTs tidak bisa berlanjut,
karena MTs pada saat itu sulit berkembang, sehingga didirikanlah SMP As Salam.
Dan ketika SMP didirikan, Pondok Pesantren As Salam saat ini terlihat bangunan-bangunan barunya.
Ust. Drs.
H.Abdul Rohim juga memberikan informasi terbaru, bahwa Pondok Pesantren As
Salam pada tahun pelajaran 2016/2017 akan membuka sekolah umum, yaitu Sekolah
Dasar (SD) As salam.
Dan yang
menariknya kata Ust. Drs. H.Abdul Rohim, kalau siswa siswi SMP semuanya harus santri
yang bermukim, artinya mereka harus menetap di pondok pesantren dan mengaji kitab pada sore
hari atau malamnya. Sedangkan kalau siswa siswi SD rencanyanya boleh menjadi
santri yang bermukim dan boleh menjadi santri kalong (mereka boleh tidak menetap di pondok pesantren).
No comments:
Post a Comment