Oleh: Moch Qomaruddin
Pendidikan merupakan faktor penting dalam pembentukan karakter dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia suatu negara. Seiring dengan
perkembangan zaman, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pendidikan juga
mengalami perubahan. Salah satu konsep pendidikan yang terus berkembang adalah
pendekatan kurikulum dari Teacher Center ke Student Center. Tulisan ini akan
membahas kebijakan merdeka belajar yang mendorong transisi dari pendekatan
kurikulum berpusat pada guru (Teacher Center) menjadi kurikulum berpusat pada
siswa (Student Center).
1.
Pengertian Merdeka Belajar:
Merdeka Belajar
adalah konsep pendidikan yang menekankan pada kebebasan siswa dalam memilih dan
mengembangkan minat, bakat, serta potensi mereka dalam proses pembelajaran.
Dalam merdeka belajar, siswa menjadi subjek aktif yang memiliki peran penting
dalam menentukan jalannya pembelajaran.
2.
Kelebihan Kurikulum Teacher Center:
Sebelum
membahas transisi menuju kurikulum Student Center, penting untuk mengenali
kelebihan pendekatan kurikulum Teacher Center yang telah digunakan selama ini.
Beberapa kelebihan pendekatan ini antara lain:
a.
Kontrol dan arahan yang kuat dari guru dalam mengatur pembelajaran.
b.
Guru berperan sebagai ahli yang memberikan pengetahuan kepada
siswa.
c.
Fokus pada penguasaan materi dan standar akademik.
3.
Kekurangan Kurikulum Teacher Center:
Meskipun
pendekatan kurikulum Teacher Center memiliki kelebihan, terdapat beberapa
kekurangan yang perlu diperhatikan, seperti:
a.
Siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
b.
Pembelajaran cenderung bersifat satu arah dan kurang
mempertimbangkan kebutuhan individu siswa.
c.
Kurangnya pengembangan keterampilan sosial, kreativitas, dan
kemampuan berpikir kritis.
4.
Pendekatan Kurikulum Student Center dalam Kebijakan Merdeka
Belajar:
Dalam rangka
menerapkan kebijakan merdeka belajar, transisi dari pendekatan kurikulum
Teacher Center ke Student Center merupakan langkah yang krusial. Beberapa
prinsip dan elemen pendekatan kurikulum Student Center adalah sebagai berikut:
a.
Pemberian kebebasan kepada siswa untuk mengatur dan mengarahkan
proses pembelajaran mereka.
b.
Guru berperan sebagai fasilitator dan pendamping dalam
memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada siswa.
c.
Penekanan pada pengembangan keterampilan sosial, kreativitas, dan
kemampuan berpikir kritis siswa.
d.
Menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan minat individu
siswa.
5.
Manfaat Kurikulum Student Center dalam Merdeka Belajar:
Transisi menuju
kurikulum Student Center dalam kebijakan merdeka belajar memiliki beberapa
manfaat, di antaranya:
a.
Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran.
b.
Mendorong pengembangan potensi dan minat khusus siswa.
c.
Memfasilitasi perkembangan keterampilan 21st century skills yang
diperlukan di era modern.
d.
Mendorong kolaborasi, kreativitas, dan inovasi dalam pembelajaran.
Transisi dari pendekatan kurikulum Teacher Center ke Student Center
merupakan langkah penting dalam menerapkan kebijakan merdeka belajar.
Pendekatan kurikulum Student Center memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengambil peran aktif dalam pembelajaran dan mengembangkan potensi mereka.
Dalam merdeka belajar, siswa menjadi subjek yang memiliki kebebasan dalam
memilih jalannya pembelajaran. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa dapat
menjadi individu yang lebih mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tuntutan
dunia yang terus berkembang.
No comments:
Post a Comment