Oleh: Noer
Hamidah
Dalam
menghadapi tantangan abad 21, kemampuan literasi dan numerasi menjadi suatu
landasan yang penting dalam membangun masyarakat yang berdaya saing. Di tengah perkembangan
teknologi dan arus glonalisasi yang berkembang dengan sangat cepat, penguasaan
literasi dan numerasi menjadi kunci utama dalam menciptakan individu yang
mandiri, kritis, dan mampu beradaptasi dengan perubahan.
Dalam hal ini, Kurikulum Merdeka
sebagai landasan pendidikan di Indonesia menawarkan peluang besar untuk
memperkuat budaya literasi dan numerasi. Terlebih, Kurikulum Merdeka banyak
memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada sekolah untuk mengembangkan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal dan karakteristik siwa. Selain itu,
budaya literasi dan numerasi dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya berkaitan
dengan kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga melibatkan pemahaman
mendalam terhadap berbagai macam bentuk teks, termasuk teks digital.
Sedangkan
pemahaman numerasi juga penting karena melibatkan pemahaman mengenai konsep
matematika, kemampuan berpikir logis, dan keterampilan dalam memecahkan
permasalahan yang sedang dihadapi. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa diberikan
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan numerasi melalui pendekatan yang
berpusat pada masalah dan berbasisi projek.
Pembelajaran
dalam Kurikulum Merdeka menjadi lebih relevan dan interaktif melalui kegiatan
projek, memberikan peluang lebih luas kepada siswa untuk aktif mengeksplorasi
isu-isu aktual seperti lingkungan, kesehatan, dan lain sebagainya sebagai
pendukung pengembangan karakter dan kompetensi pelajar pancasila. Tujuan dari
pengajaran ini tidak lain adalah untuk memperkuat kemampuan literasi dan
numerasi siswa serta pengetahuannya pada setiap mata pelajaran.
Melalui
budaya literasi dan numerasi, Kurikulum Merdeka dapat diperkuat dengan baik,
membangun pondasi yang kokoh bagi siswa untuk dapat berkembang menjadi warga
negara yang kompeten, berdaya saing, dan kritis di era digital yang berkembang
dengan pesat ini. Dengan demikian, untuk mewujudkan budaya literasi dan
numerasi dibutuhkan kerja sama atau
kolaborasi antara guru, siswa, dan orangtua. Seorang guru perlu menyediakan
lingkungan belajar yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa termotivasi
untuk berpikir kritis serta mampu mendorong siswa untuk mengembangkan bakat
minat mereka dalam membaca, menulis dan mempelajari angka.
Dengan
menguatkan budaya literasi dan numerasi, keberadan Kurikulum Merdeka dapat menjadi
lebih efektif dalam memberikan bekal kepada siswa dengan keterampilan yang
relevan dengan perkembangan dunia modern.
No comments:
Post a Comment