Menu Dropdown

17 June 2023

Budaya Literasi Numerasi dalam Penguatan Kurikulum Merdeka

 

Oleh: Noer Hamidah

Dalam menghadapi tantangan abad 21, kemampuan literasi dan numerasi menjadi suatu landasan yang penting dalam membangun masyarakat yang berdaya saing. Di tengah perkembangan teknologi dan arus glonalisasi yang berkembang dengan sangat cepat, penguasaan literasi dan numerasi menjadi kunci utama dalam menciptakan individu yang mandiri, kritis, dan mampu beradaptasi dengan perubahan.

            Dalam hal ini, Kurikulum Merdeka sebagai landasan pendidikan di Indonesia menawarkan peluang besar untuk memperkuat budaya literasi dan numerasi. Terlebih, Kurikulum Merdeka banyak memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal dan karakteristik siwa. Selain itu, budaya literasi dan numerasi dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya berkaitan dengan kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga melibatkan pemahaman mendalam terhadap berbagai macam bentuk teks, termasuk teks digital.


Sedangkan pemahaman numerasi juga penting karena melibatkan pemahaman mengenai konsep matematika, kemampuan berpikir logis, dan keterampilan dalam memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan numerasi melalui pendekatan yang berpusat pada masalah dan berbasisi projek.

Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka menjadi lebih relevan dan interaktif melalui kegiatan projek, memberikan peluang lebih luas kepada siswa untuk aktif mengeksplorasi isu-isu aktual seperti lingkungan, kesehatan, dan lain sebagainya sebagai pendukung pengembangan karakter dan kompetensi pelajar pancasila. Tujuan dari pengajaran ini tidak lain adalah untuk memperkuat kemampuan literasi dan numerasi siswa serta pengetahuannya pada setiap mata pelajaran.

Melalui budaya literasi dan numerasi, Kurikulum Merdeka dapat diperkuat dengan baik, membangun pondasi yang kokoh bagi siswa untuk dapat berkembang menjadi warga negara yang kompeten, berdaya saing, dan kritis di era digital yang berkembang dengan pesat ini. Dengan demikian, untuk mewujudkan budaya literasi dan numerasi  dibutuhkan kerja sama atau kolaborasi antara guru, siswa, dan orangtua. Seorang guru perlu menyediakan lingkungan belajar yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk berpikir kritis serta mampu mendorong siswa untuk mengembangkan bakat minat mereka dalam membaca, menulis dan mempelajari angka.

Dengan menguatkan budaya literasi dan numerasi, keberadan Kurikulum Merdeka dapat menjadi lebih efektif dalam memberikan bekal kepada siswa dengan keterampilan yang relevan dengan perkembangan dunia modern.


No comments:

Post a Comment